Yah, ini 10 Oktober 2011 pukul 06.11 pm waktu Kota Malang
Aku masih merasakan sembab di mataku..
Malam itu berita kematian bapak Yos Ohoiwutun, langsung menghujam jauh ke jantung hatiku. Aku merasakan getar kehilangan yang teramat. Padahal aku tidak sama sekali dekat dengannya. Kau tahu kenapa, Yah?
Yah, aku tak bisa bayangkan seandainya akulah yang dalam posisi kak Hendrik, tiba-tiba harus kehilangan ayah. Mungkin aku akan jadi gila, karena hatiku yang teramat rapuh adanya.
Malam itu, aku ikut berkumpul bersama kak Hendrik dan kedua adik perempuannya Nayu dan Melan yang masih menyelimutkan berliter air mata. Mendampingi dia dan menghibur mereka yang terisak menatap foto terakhir mereka bersama ayah mereka adalah pemandangan menyakitkan yang membuat mataku basah oleh air yang tak kuketahui asalnya.
Beberapa kali aku menyaksikan kak Hendrik menahan isakan tangisnya justru membuat aku semakin pedih memandangnya.
Kurang lebih pukul 08.00 am waktu Merauke, ketika mereka tiba di Merauke disisi jenasah . Aku semakin tak kuasa membayangkan betapa ada luka pada hati dari pemilik mata-mata yang mengalirkan bulir-bulir beningnya, pun begitu dengan aku. Luka itu makin terasa manakala kumembayangkan isakan tangis kak Hendrik disamping peti jenazah ayahnya.
Tuhan, aku tak kuasa membayangkan, kehilangan itu begitu menyakitkan. Betapa kemudian dalam setiap detik setelah kehilangan selalu ada sejarah yang berupa luka tak terbantahkan dari hati yang pernah merasakan memiliki. Seperti yang pernah kurasakan ketika ku kehilangan Ibu 2 tahun yang lalu.
Ayahku, yang kutahu engkau adalah pahlawan tak bersudahan dalam langkah hidupku.
Ayah, bila ada masanya aku menggoreskan luka dalam hatimu, jangan sekedar memaafkanku Yah, kumohon buat aku jera agar aku tak lagi-lagi bertindak bodoh semacam itu.
Ayah bila ada kalanya aku nakal jewer aku, seperti waktu kecil dulu ketika aku susah disuruh tidur siang. Nasehati aku panjang lebar jika langkah ini sudah mulai salah.
Yah, sungguh aku tahu, antara aku dan engkau pasti ada masanya entah aku yang kehilangan ayah ataukah ayah yang kehilangan aku, aku tak mau memungkiri itu, tapi aku ingin ketika kehilangan itu datang, bukan luka mendalam karena penyesalan yang ada di sekeliling kita.
Pada masa yang tak terduga itu, aku ingin tetap ada kebahagiaan dan keikhlasan dibalik tangis karena kita telah melangkah pada rel kehidupan yang benar dan …
Ayah, selalu ada cinta yang lembut dalam kasarnya sentuhan tanganmu.
Ayah adalah Ayah dan juga Ibu bagi aku, Kaka Selly, Dian, Derry, dan si bungsu Echan.
Ayah adalah Ayah dan juga Ibu bagi aku, Kaka Selly, Dian, Derry, dan si bungsu Echan.
Ayah aku telah kehabisan kata-kata
Yang jelas Aku begitu menyayangimu, Yah :‘-)
Emoticon