Komunitas Blogger NTT
Telly, berdukacitakah kau karena Hendrik pergi?
Pergi, seperti semua milik manusia.
Kau dengan memedulikan pikiran segarmu, bisakah?
Ah! Semakin beranjak tua usia hati akan ditemuinya pemandangan lain yg lebih dingin.
Langkah demi langkah, desahan napas pun tak tertinggal.
Sekalipun dunia berdusta, dan kau tetap akan menangis dan tahu mengapa.
Sekarang tak peduli, apa namanya.
Musim dingin kesedihan tetaplah sama.
Baik mulut, ataupun pikiran, menyatakan apa yg didengar hati, diterka setan.
Untuk kutukkanlah manusia dilahirkan, untuk Telly-lah kau menangis.